Bila tidak diperlukan benar, sebaiknya ibu hamil membatasi konsumsi
obat-obatan, terutama antibiotik yang bisa membahayakan tumbuh kembang
janin. Masa paling krusial yang perlu diwaspadai adalah pada trisemester
pertama kehamilan.
Obat antibiotik golongan kuinolon harus
dihindari ibu hamil karena berpotensi menyebabkan kecacatan. "Antibiotik
ini bekerja untuk menghambat pembentukan inti sel. Bila dikonsumsi saat
hamil bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang pada janin," papar
dr.Tonny Loho, spesialis patologi klinik dari RSCM Jakarta.
Gangguan
tulang yang sering dialami bayi akibat antibiotik ini adalah
terganggunya pertumbuhan tulang sehingga anak beresiko pendek. Risiko
lainnya adalah tidak menutupnya tulah belakang (spina bifida).
Tonny
menjelaskan, periode awal kehamilan merupakan masa yang penting karena
terjadi pembentukan organ-organ tubuh dan janin sangat rentan terhadap
apa yang dikonsumsi ibunya.
"Sayangnya kebanyakan wanita baru
menyadari kehamilannya setelah 2-4 minggu setelah pembuahan sehingga
mereka merasa masih bebas minum obat," papar pengajar dari divisi
infeksi Departemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia dalam acara seminar Pengobatan Terkini Kasus Infeksi dalam
rangka perayaan ulang tahun RS Pondok Indah yang ke-21 di Jakarta
beberapa waktu lalu.
Untuk mencegah efek buruk dari konsumsi
obat-obotan, Tonny menyarankan agar setiap wanita yang sedang berencana
untuk hamil memberitahu dokter bila mendapatkan resep obat.
Antibiotik
golongan kuinolon antara lain spirofloksasin, ofloksasin,
moksifloksasin, atau levofloksasin. Biasanya untuk mengobati penyakit
infeksi saluran kemih, infeksi saluran cerna, infeksi saluran napas
bawah, penyakit menular seksual, serta infeksi jaringan lunak dan
tulang.
Selain pada ibu hamil, bayi dan anak-anak juga tidak
disarankan mendapatkan antibiotik ini. "Setidaknya sampai anak usia
remaja karena biasanya di usia ini tulang mereka sudah tumbuh maksimal.
Pada bayi dan anak, antibiotik ini baru diberikan jika obat lain tidak
efektif," paparnya.
No comments:
Post a Comment